Mengenal Hewan Mamalia Anjing Ajag
.Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Karnivora; Famili: Canidae; Genus: Cuon; Spesies: Cuon alpinus. Nama Indonesia: AjagAnjing Ajag atau Wild Dog menurut situs Wikipedia dalam bahasa latinya Cuon alpinus merupakan hewan asli Indonesia. Hewan Mamalia ini sudah digolongkan sebagai binatang langka dan masuk dalam konservasi perlindungan oleh IUCN Redlist. Yupz, anjing ini memang terancam punah, Masyarakat menganggap keberadaan Anjing Ajag cukup meresahkan karena sering memangsa hewan ternak. Tidak hanya itu, Ajag juga kerap kali memangsa hewan seperti rusa yang berada di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Walaupun demikian, tetap saja, Ajag adalah aset negara yang harus dilindungi keberadaannya.
Mangsa atau dimangsa dalam kehidupan liar merupakan hal biasa yang pasti terjadi sebagai rantai makanan.
Endemik Anjing Ajag berada di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera sehingga nama latin untuk ajag adalah Cuon alpinus javanicus dan Cuon alpinus sumatrensis.
Apakah ajag terasuk Serigala (canis lupus)? Tentu saja berbeda, keduanya memang secara sepintas dari fosturnya memiliki kemiripan, tapi aslinya mereka berbeda pada tingkat genusnya. DI Malaysia, Ajag sering disebut sebagai Anjing Hutan, sementara dibeberapa daerah mengenalnya dengan sebutan "asu Kikik". Dalam bahasa Inggris sendiri dikenal sebagai "Asiatic Wild Dog", "Dhole", India Wild Dog" juga "Red Dog".
Ajag Bukan Nenek Moyang Anjing
Apakah Hewan Mamalia Ajag merupakan nenek moyang Anjig? Banyak kalangan memang masih memperdebatkan prihal silsilah Ajag ini. Tapi sebagian besar peneliti mengatakan, Ajag bukanlah nenek moyang dari Anjing peliharaan (cain Lupus Familiaris). Peneliti lebih mendekatkan Serigala (Cain Lupus) sebagai penerus dari Anjing rumahan.
Ciri-Ciri Hewan Mamalia Ajag
Ciri-ciri Ajag adalah memiliki tinggi tubuh sekitar 50 cm. Sementara beratnya antara 40 sampai 45 kg. Ciri lainnya adalah memiliki ekor yang panjang dan terurai. Masyarakat sekitar meyebutnya sebagai "Asu Kikik", hal ini dikarenakan suara salakanya yang cukup lembut dengan nada" Kik..Kik..Kik". Tapi ajag juga memiliki suara lolongan yang cukup keras dan sangat jelas.
Hewan Mamalia Ajag ini aktif di malam hari atau nokturnal. Walaupun tidak sepenuhnya beratifitas dimalam hari.
Ajag merupakan Mamalia hewan yang hidup berkelompok. Biasanya dalam satu kelompok terdiri dari 5 sampai 12 ekor, bahkan bisa sangat besar sampai 30 ekor. Banyaknya anggota memudahkan Ajag untuk berburu mangsanya. Biasanya hewan buruannya akan disergap secara beramai-ramai . mangsanya diantaranya adalah, rusa, kijang, banteng, kerbau, juga binatang dengan ukuran kecil seperti kancil dan kelinci.
Reproksi Heman Mamalia Ajag
Hewan Mamalia Ajag dalam sekali melahirkan anaknya bisa mencapai 6 ekor. Sementara masa kandungannya sekitar 2,3 sampai 3 bulan. Ajag betina bisa melahirkan annak sebanyak dua kali dalam setahun. Dan anak ajag ini akan mencapai dewasa pada usianya mencapai 1 tahun.
Habitat dan Populasi Ajag
Ajag biasa hidup dipegunungan, gua-gua digunakan sebagai tempat untuk berteduh atau sarang. Penyebaran populasi ajag berada di negara-negara Asia seperti angladesh, Bhutan, Kamboja, China, India,Myanmar, Nepal, Russia, Tajikistan, Thailand, Vietnam, Indonesia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Malaysia dan Mongolia. Sementara di Indonesia sendiri bisa ditemukan di dareah Jawa dan Sumatera.
Saat ini, Populasi ajag cukup mengkhawatirkan, dari tahun-ketahun jumlahnya semakin menurun. Perkiraan, didunia jumlah Ajag hanya sekitar 2.500 ekor saja. Oleh sebab itu, Tahun 2014 ini, IUCN Redlist mengkategorikan Hewan Mamalia Ajag sebagai hewan terancam punah (Konservasi Endangered). Sejalan dengan IUCN Redlist, CITIES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) memasukan Ajag kedalam kategori APENDIX II.
Faktor penyebab berkurangnya populasi hewan mamala ajag sebagian besar disumbang oleh habitatnya yang rusak. Yakni keberadaan hutan yang rusak. Tak hanya itu, kurangnya sumber makanan seperti hewan buruan membuat Ajag susah bertahan. Apalagi ditambah perburuan liar yang dilakukan oleh manusia.
Demikian ulasan sepintas mengenai Hewan Mamalia Ajag.Semoga ulasan diatas bisa menambah wawasan kita mengenai hewan mamalia yang ada di Indonesia, terutama Ajag. Keberadaannya yang terancam punah menjadi kewajiban kita untuk menjaganya. Perburuan Liar yang dilakukan oleh manusia akan merusak populasi Ajag, secara langsung, makan ujung-ujungnya juga akan merugikan kita sebagai manusia. Perlu kesadaran dari kita untuk menjaga ajag, tempatkan Ajag sebagai aset Negara dan kebanggan kita.
1 comments:
thank's informasinya.
rumah terapi kejantanan
Post a Comment